JENEPONTO – Hari ketiga pelaksanaan Pekan Literasi Nasional di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) An Nur, Desa Palajau, Kecamatan Arungkeke, berlangsung dengan meriah. Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh literasi nasional, Baktiar Adnan Kusuma, yang akrab disapa BAK, serta pegiat literasi Jeneponto, Haerullah Lodji.

Dalam kesempatan tersebut, BAK berbagi pengalaman dan kiat-kiat menulis buku dan artikel. Ia menekankan pentingnya konsistensi dengan menyarankan agar peserta membaca buku selama 25 menit setiap hari dan meluangkan 35 menit untuk menulis.

“Jika kita konsisten melakukan itu, dalam waktu 3 bulan, kita sudah bisa menyelesaikan satu buku dengan jumlah halaman kurang lebih 180 halaman,” ungkap BAK.

Dengan pengalaman menulis lebih dari 600 judul buku dan sebagai penerima penghargaan tertinggi Nugra Jasa Dharma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional,

BAK menjadi inspirasi bagi peserta. Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-12 negara dengan budaya literasi.

Ella Sahabudin, penyelenggara Pekan Literasi Nasional yang baru-baru ini juga meraih penghargaan serupa, menekankan harapannya agar para peserta dapat menghasilkan sebuah buku dari kegiatan ini. “Kami ingin setiap peserta dapat menemukan suara dan ide mereka, lalu menuangkannya ke dalam tulisan,” ujar Ella.

Dalam sesi interaktif, BAK menekankan langkah pertama dalam menulis adalah menuliskan apa yang ada dalam pikiran. “Tulis hal-hal sederhana dan percaya diri, temukan judul yang provokatif, dan mulailah dengan kata pengantar. Yang terpenting adalah menulis itu, dari diksi menjadi aksi,” tutupnya.

Pekan Literasi Nasional ini bertujuan untuk memupuk minat baca dan menulis di kalangan masyarakat, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan literasi di Indonesia. Kegiatan ini akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini dengan berbagai agenda menarik lainnya. (Oji pajeka).