Tolak Putusan Bawaslu, Golkar Walk Out dari Pleno Rekap KPU
Menurut MRP, karena merasa tak dihargai tanpa dilibatkan dalam sidang itu, dia bersama saksi Golkar dan partai lainnya keberatan lalu meninggalkan pleno sebagai penolakan atas putusan sidang tersebut.
“Kami pasti tolak sidang dan pleno itu karena kami dirugikan dan tidak dihargai. Sidang ini berlangsung sepihak dan tidak melibatkan kita. Bukan hanya Golkar, beberapa partai lain juga walk out karena tidak sepakat dengan hasil sidang,” tandas MRP yang juga saksi Partai Golkar.
MRP menyatakan, pihaknya sebagai salah satu pihak peserta pemilu dan konsisten hadir dalam proses rekapitulasi yang sudah berlangsung berhari-hari, seharusnya dihargai dan dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan penyelenggara dan pengawas pemilu.
Dia menambahkan, apapun hasil sidang itu, selalu berkaitan dengan kepentingan partai sebagai pihak peserta pemilu. Sehingga, peran partai politik jangan diabaikan.
“Harus dipahami bahwa setiap keputusan baik sebelum dan sesudah pemilu ini sangat sensitif. Karena salah sedikit menimbulkan kekisruhan. Karena itu, kami sangat berharap agar penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu ini harus bekerja sesuai koridor yang ada,” pungkasnya.(*)
