” Untuk itu, Frans Paelo yang juga pemuda Rampi mengatakan, guru PNS dan Kepala UPT SMAN 15 Luwu Utara Rahmadi harusnya oknum guru seperti itu tahu budaya malu, karena tidak melaksanakan tugas atau kewajibannya sebagai tenaga pengajar dan pendidik, apalagi Kepala Sekolahnya,” kesal pemuda Rampi ini.

“Coba ada budaya malu sedikit, sudah 2 bulan lebih SMAN 15 Lutra tidak belajar siswa karena guru-guru dan Keoseknya tak masuk mengajar, siswa datang dan pulang lagi , kasihan yah? tuturnya, seraya menambahkan tidak mau mengajar tapi tetap mau terima gaji dan tunjanfan insentif daerah terpencil, ini sudah tidak ada malu sekali.

Kami masyarajat Rampu tidak bisa menegur dan kami hanya mengeluh ke kabupaten, tapi bupati dan kadis pendidikan yang harus menegur,” beber Frans.(yustus)