Makassar, Matasulsel – Pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar serius dengan komitmennya untuk membangun di kampung dan menata kota. Gerakan membangun tersebut kerap dijelaskan NH-Aziz dengan bertumpu pada konsepsi Trikarya Pembangunan.

Lebih lanjut, NH menjelaskan, Trikarya Pembangunan yang digagasnya bersama Aziz Qahhar, sebagai pilar dalam mewujudkan visi besar Sulsel Baru juga memperkuat kebangkitan nasional. Trikarya Pembangungan tersebut merupakan strategi utama untuk memupuk rasa nasionalisme di Sulsel. NH mengibaratkan, Sulsel sebagai “Indonesia Mini”.

Seperti diketahui, Trikarya Pembangunan merupakan konsep pembangunan yang berbasis infrastruktur, ekonomi kerakyatan, dan kearifan lokal.

“Pembangunan berbagai infrastruktur adalah salah satu strategi untuk memperkokoh NKRI. Sebab, infrastruktur yang memadai bukan hanya memperlancar lalu-lintas barang, tetapi juga mobilitas manusia. Jadi masyarakat Nusantara tidak hanya singgah di Makassar tetapi juga ke 24 kabupaten/kota. Warga Sulsel juga jadi mudah ke luar daerah,” jelasnya, Selasa (22/5).

Pembangunan infrastruktur juga, lanjut Ketua Dewan Koperasi Indonesia, akan menggerakkan ekonomi kerakyatan. “Ekonomi kerakyatan maju akan menghapus kemiskinan dan kesenjangan, berarti rakyat akan lebih sejahtera dan mandiri secara ekonomi. Secara sosial, infrastruktur juga akan memenuhi hak-hak rakyat di bidang pelayanan lainnya seperti pendidikan dan kesehatan,” urainya.

Kendati demikian, kemandirian ekonomi dan keadilan sosial saja belum cukup. Menurut Ketua Koorbid Pratama DPP Partai Golkar ini, kualitas SDM juga harus digenjot untuk bisa bersaing di era peradaban modern yang mengglobal berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Tak ada pilihan kecuali kita masuk dalam peradaban modern agar bisa bersaing. Namun, peradaban modern harus tetap berbasis nilai-nilai religius dan kearifan lokal sehingga kita kita tak kehilangan jati diri,” ungkapnya.

Selain ketiga pilar tersebut, strategi penting lain yang digagas NH-Aziz untuk memperkokoh Sulsel sebagai ‘Indonesia Mini’ ialah pembuatan regulasi dan kebijakan yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar semua warga Sulsel. Pemenuhan hak tersebut tanpa melakukan diskriminasi suku, daerah, budaya, dan agama.

“Persamaan hak menjadi kata kunci. Pemerintah hadir dan membangun untuk semua warga Sulsel,” tegasnya. (*)