“Apalagi kalau Bandara di Bua sebelum Buntu Kunik beroperasi, jalannya sudah tembus dari Palopo ke Toraja sepanjang 45 kilometer. Karena yang menjadi persoalan jika orang ke Toraja bukannya menjadi promosi yang baik tapi justru menjadi sorotan negatif karena infrastruktur yang tidak memadai, jadi lebih baik anggarannya kita berikan kepada keuangan daerah untuk pembenahan kota,” urai Gubernur terpilih yang akrab disapa Prof Andalan ini.

Nurdin mengatakan, kalau masyarakat Toraja sepakat Lovely December ditunda dulu dan anggarannya kita gunakan untuk pembenahan, misalnya buat trotoar, bikin taman-taman, dan lain-lain sehingga orang datang sambil belajar dan menjadi sumber promosi yang positif.

“Saya harap kepada pemerintah daerah agar kita bisa bersama-sama mendesaint Kota Rantepao kira-kira butuh anggaran berapa agar kota ini bisa kita benahi, bagaimana agar saluran terbuka dan kita menjadikan Kota Rantepao bebas debu,” tegas Nurdin.

Dia menegaskan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan siap mendukung Kota Rantepao Bebas Debu. “Yang pasti, Provinsi Sulawesi Selatan siap mendukung Kota Rantepao Bebas Debu, apalagi saya akan berkantor di Kota Palopo dan tempatnya sudah disediakan Walikota Palopo Judas Amir,” pesannya. (yustus/ave)