JENEPONTO, MATASULSEL – Dalam upaya menciptakan ruang dialog dan ekspresi, Turataea Space hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat Kabupaten Jeneponto.

Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Bambu Oase Turatea dan dijadwalkan berlangsung dari 29 hingga 31 Agustus 2025.

Kegiatan ini lahir dari keresahan terhadap kurangnya ruang untuk berkreasi dan berdiskusi, terutama bagi mereka yang memiliki pemikiran dan karya yang berpotensi memproyeksikan potensi daerah.

Turatea Space bertujuan untuk menjadi jembatan bagi berbagai generasi dan bidang untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan memperluas wacana tentang masa depan Kabupaten Jeneponto.

Dengan mengusung semangat kolaborasi, Turatea Space tidak hanya ingin menjadi acara sesaat, tetapi juga berkomitmen untuk terus hidup dan memberikan dampak nyata bagi komunitas.

Ketua Komisariat HPMT, Amar Ma’ruf, menekankan bahwa kehadiran Turatea Space dapat menjadi pemicu untuk pengembangan Museum Turatea. Museum ini diharapkan dapat mengafirmasi identitas masyarakat Jeneponto secara luas, menjadi tempat yang menyimpan dan merayakan sejarah serta budaya lokal.

Muh. Arfah, Pimpinan Produksi Turatea Space 2025, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih aktif dalam menciptakan ruang dialog dan apresiasi terhadap karya-karya lokal.

“Kami ingin menciptakan komunitas yang saling mendukung dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Turatea Space bukan sekadar acara, tetapi sebuah gerakan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas dan kolaborasi di Kabupaten Jeneponto.

Dengan harapan dan komitmen yang kuat, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan masyarakat Jeneponto menuju masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing. (Oji Pajeka).