Turatea Panrita dan Arah Baru Pendidikan Digital di Jeneponto
Oleh: Dr. Mustaufiq
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jeneponto
Peluncuran platform Turatea Panrita yang digagas oleh Lembaga Pattiro Jeka dan didukung oleh Pemerintah Kabupaten Jeneponto bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan momentum perubahan. Kegiatan workshop dan launching bertema
“Sekolahku Istimewa, Jeneponto Bahagia” yang berlangsung Senin, 28 Juli 2025 di Pattiro Event & Meet, menjadi titik balik penting dalam menata ulang wajah pendidikan lokal berbasis digitalisasi dan kolaborasi.
Sebagai aparatur pemerintah daerah, saya menyaksikan langsung bagaimana sinergi antara lembaga masyarakat sipil dan pemerintah mampu melahirkan solusi konkret di sektor strategis pendidikan.
Turatea Panrita bukan sekadar platform daring. Ia adalah simbol transformasi cara pandang terhadap pembelajaran dan keterlibatan warga dalam membentuk karakter serta mutu pendidikan yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Platform ini dirancang untuk menjangkau siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, hingga pemangku kebijakan. Dengan fitur pemantauan aktivitas belajar, laporan kinerja pendidik, hingga pelibatan orang tua, Turatea Panrita menjembatani kesenjangan komunikasi dan partisipasi di dunia pendidikan. Lebih jauh lagi, ini adalah bentuk akuntabilitas publik yang dibangun dari bawah, oleh aktor-aktor lokal, untuk menjawab tantangan nasional.
Digitalisasi pendidikan sering kali dipandang skeptis oleh sebagian kalangan. Ada anggapan bahwa kemajuan teknologi justru mengaburkan nilai-nilai sosial dan memperlemah interaksi manusia. Namun melalui Turatea Panrita, Jeneponto membuktikan bahwa teknologi bisa dikelola untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bukan sebaliknya. Platform ini menjadi bukti bahwa digitalisasi tidak mengorbankan substansi, tetapi justru memperkuat akses dan efektivitas layanan pendidikan.
Langkah ini tentu sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional, khususnya dalam mendukung realisasi Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta 10 Program Prioritas Unggulan Pemerintahan Paris Yasir dan Islam Iskandar.