Turatea Panrita Diluncurkan, Tonggak Digitalisasi Pendidikan Jeneponto
JENEPONTO, MATASULSEL — Pemerintah Kabupaten Jeneponto bersama organisasi masyarakat sipil Pattiro Jeka resmi meluncurkan platform digital pendidikan Turatea Panrita, dalam sebuah kegiatan workshop dan launching bertema “Sekolahku Istimewa, Jeneponto Bahagia”. Acara berlangsung di kantor Pattiro Event & Meet, Jalan Alim Bahri, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Senin (28/7/2025).
Peluncuran ini menjadi wujud nyata dari upaya transformasi digital di sektor pendidikan Jeneponto. Turatea Panrita dirancang sebagai platform kolaboratif yang menjangkau guru, siswa, orang tua, hingga pemangku kebijakan daerah. Dengan beragam fitur interaktif, platform ini bertujuan meningkatkan efisiensi pembelajaran, transparansi data, serta keterlibatan aktif seluruh elemen pendidikan.
Bupati Jeneponto, Paris Yasir, yang hadir langsung membuka acara, menyatakan komitmennya terhadap inisiatif ini.
“Program ini sangat sejalan dengan visi misi kami dalam mendorong digitalisasi pendidikan. Kami sangat mensupport karena Turatea Panrita melibatkan seluruh civitas akademik serta masyarakat dalam membangun pendidikan yang inklusif dan menyenangkan,” ungkapnya.
Paris Yasir juga menegaskan bahwa pemerintah siap menindaklanjuti hasil workshop dengan mengintegrasikan platform ini ke dalam program-program daerah.
“Turatea Panrita bukan hanya tentang digitalisasi, tapi juga tentang membangun budaya belajar yang kolaboratif demi terwujudnya Jeneponto Bahagia,” pungkasnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini Kepala Bappeda Jeneponto, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Asisten II Setda, Kepala Dinas Dukcapil, para kepala sekolah dan guru dari berbagai jenjang pendidikan, UPT SDN 8 Binamu, UPT SDN 27 Binamu, SMPN 1 Tamalatea dan SMA Al Bahra.
Momentum ini juga ditandai dengan penyerahan simbolik kartu pelajar digital bagi 600 siswa UPT SDN 8 Binamu, yang diwakili oleh Kepala Sekolah Ernawati, sebagai langkah awal integrasi data dan identitas siswa secara digital.
Pihak penyelenggara menyampaikan bahwa Turatea Panrita tidak hanya menjadi alat bantu belajar, tetapi juga menjadi penghubung yang mempererat komunikasi antara sekolah dan orang tua.
“Sekarang, orang tua bisa memantau langsung perkembangan anaknya di sekolah dan ikut terlibat aktif dalam proses pendidikan,” ujar salah satu narasumber workshop.
Pelaksanaan workshop turut menjadi forum dialog produktif yang mendorong lahirnya rekomendasi konkret guna mempercepat transformasi pendidikan berbasis teknologi. Pemerintah pun menyampaikan apresiasi kepada Pattiro Jeka atas konsistensi dalam mendukung program-program pembangunan daerah.
Melalui Turatea Panrita, Kabupaten Jeneponto menegaskan langkahnya menuju tata kelola pendidikan yang lebih inklusif, transparan, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. (*)