Turut Berduka, Begini Kenangan NH Bersama Maddusila
Makassar, Matasulsel – Calon Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid (NH), mengaku sangat kehilangan sosok Raja Gowa ke-37, Andi Maddusila Patta Manyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Bahagia, Kota Makassar, Minggu (10/6). Di mata NH, Maddusila merupakan sosok kakak sekaligus sahabat yang senantiasa memberikan dukungan kepadanya, termasuk pada Pilgub Sulsel 2018.
NH menerima kabar duka berpulangnya Maddusila saat tengah melakukan safari politik di Kabupaten Sidrap. Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar itu terkejut. Ia bersedih karena kehilangan sosok sahabat dalam berdiskusi, termasuk memberikan pesan-pesan bijak. “Saya secara pribadi dan mewakili sahabat NH-Aziz turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Kita kehilangan sosok bijak yang merupakan salah satu putra terbaik Sulsel,” kata NH.
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) itu mengaku sesegera mungkin segera melayat ke rumah duka Sang Raja Gowa. Bila tidak ada halangan, ia akan melayat ke rumah duka sekaligus menemui keluarga dan perangkat kerajaan pada Senin (11/6). NH menuturkan kepergian Maddusila sebagai kehilangan besar. Pasalnya, Raja Gowa ke-37 itu merupakan tokoh panutan dengan sosok yang sederhana yang teguh memegang prinsip.
NH lantas bercerita dan mengenang kedekatannya dengan Maddusila. Ternyata, Sang Raja Gowa itu merupakan salah satu tokoh berpengaruh yang terus mendorongnya untuk maju pada Pilgub Sulsel 2018. NH mengungkapkan tahun lalu, Maddusia kerap berkunjung ke kediamannya di Cibubur. Kala itu, dia meminta NH untuk ikut bertarung pada pesta demokrasi rakyat Sulsel.
Kunjungan Maddusila kian intens, bahkan hampir sepekan sekali dan terus memberikan dukungan untuk mencalonkan diri. Dukungan Maddusila kepada pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar itu terlihat saat deklarasi pencalonan di Lapangan Karebosi, November tahun lalu. Maddusila hadir sebagai bentuk dukungan. Bahkan, sampai ada kabar pengalihan dukungan ke kandidat lain, NH menyebut Maddusila tidak pernah menarik dukungannya.
“Saya dekat dengan beliau (Maddusila), jujur ya beliau adalah salah satu tokoh yang selalu memberikan dukungan. Termasuk saat deklarasi dan pendaftaran ke KPUD Sulsel, beliau selalu mendampingi,” ujarnya.
Lebih jauh, NH menyampaikan pesan-pesan bijak Maddusila selalu dipegangnya sampai sekarang. Terkhusus terkait komitmen menjaga dan melestarikan adat dan budaya, bukan malah merusaknya. Itu memang menjadi perhatian Maddusila pasca-kisruh Kerajaan Gowa akibat turut campur pemerintah daerah setempat. “Makanya, NH-Aziz punya program pembangunan berbasis kearifan lokal dan itu menjadi salah satu pilar,” ujarnya.
Maddusila sebelumnya memang telah menyampaikan permintaan khusus kepada NH bila terpilih menjadi Gubernur Sulsel. Maddusila meminta NH untuk melestarikan budaya dan adat istiadat daerah, bukan malah merusaknya. “Jika terpilih menjadi gubernur nanti, NH harus bisa melahirkan kebijakan yang melestarikan adat istiadat, bukan malah merusaknya,” ucap Maddusila semasa hidupnya.
Maddusila bahkan sangat merespons positif program calon gubernur yang berbasis kearifan lokal. Dan program demikian ternyata dimiliki oleh NH yang berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar.
“Program pembangunan berbasis kearifan lokal itu penting. Nah, dalam program tersebut implementasinya harus memberikan perhatian kepada pembangunan budaya dan adat istiadat serta kultur lokal. Semoga itu bisa diwujudkan NH kalau terpilih kelak,” ujarnya kala itu. (***)