Sementara Andar Nubowo, DEA, peneliti RSIS NTU yang merupakan Alumni EHESS Sorbone Universite, Paris Perancis, mencoba mengekplorasi pengaruh konservatisme politik muslim pada agenda elektoral 2019. Beliau melihat senjakala posisi “Islam resmi” seperti Muhammadiyah dan NU serta kebangkitan Islam baru. Banyak tokoh-tokoh agama baru yang lahir dari komoditisasi industri budaya populer, yang menjadi cikal bakal puritanisme baru.

Dari perspektif lokal Sulawesi Selatan, Andi Luhur Prianto, Akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unismuh Makassar, menggambarkan fenomena konservatisme keagamaan dan lanskap politik yang berubah. Konservatisme politik memang punya akar kultural yang kuat di Sulawesi Selatan, meskipun lanskap itu kini berubah dengan lahirnya gerakan konservatisme baru.

Acara ini di buka oleh Dr. Ihyani Malik, Dekan FISIP Unismuh, turut di hadiri oleh jajaran dosen dan puluhan mahasiswa di lingkup FISIP Unismuh. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kegiatan Diskusi Political Outlook 2019 dan berharap institusi pendidikan tetap berkontribusi pada peningkatan keadaban politik.(*)