Oleh : Haerullah Lodji (Direktur Pattiro Jeka)

JENEPONTO, matasulsel.com – Setelah proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang panjang dan penuh dinamika, saat ini kita menyaksikan pelantikan pimpinan daerah yang terpilih, baik Gubernur dan Wakil  Gubernur, Wali Kota dan Wakil Walikota, maupun Bupati dan Wakil Bupati.

Momen ini seharusnya menjadi titik awal untuk membangun daerah yang lebih baik, namun tidak bisa dipungkiri bahwa perpecahan di antara pendukung yang kalah dan yang menang masih terasa.

Kepemimpinan yang efektif tidak hanya ditentukan oleh suara yang diperoleh dalam pemilihan, tetapi juga oleh kemampuan untuk merangkul semua elemen masyarakat.

Para pimpinan daerah yang baru dilantik harus mengedepankan komunikasi yang terbuka dan inklusif. Mengadakan dialog dengan semua pihak, termasuk mereka yang merasa kecewa, adalah langkah awal yang penting.

Ini bukan hanya soal mendengarkan, tetapi juga melibatkan mereka dalam proses pembangunan.

Setiap kebijakan yang diambil pasca-pilkada harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak, dalam konteks ini, pimpinan daerah perlu memastikan bahwa program pembangunan tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Pendekatan yang inklusif ini akan membantu meredakan ketegangan dan menciptakan rasa memiliki di antara semua elemen masyarakat.

Salah satu cara untuk mengatasi perpecahan adalah dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, mengajak masyarakat untuk terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan akan menciptakan rasa kepemilikan.

Ini juga akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengemukakan aspirasi dan harapan mereka, yang pada gilirannya akan memperkuat fondasi sosial di masyarakat.

Bagi tim-tim pendukung yang kalah, penting untuk menyikapi situasi ini dengan kepala dingin, menjaga etika politik dan menghormati hasil pemilihan adalah langkah yang menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi.

Alih-alih terjebak dalam kecemasan dan kekecewaan, tim pendukung dapat berperan sebagai pengawas yang konstruktif, memberikan masukan dan kritik yang membangun untuk kemajuan daerah.

Dalam Konteks kepemimpinan transformasional menyatakan bahwa pemimpin yang efektif mampu menginspirasi dan memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama.