Undang Bupati Jeneponto di Festival Lontar, Begini Gaya Krisna Phabicara
JENEPONTO, MATA SULSEL – Bupati Jeneponto H. Iksan Iskandar menerima kunjungan Krisna Phabicara dan rombongan, di Ruang Pola Panrangnuanta, Kantor Bupati Jeneponto, Senin (4/10/2021).
Di sela-sela acara coffee morning Krisna Phabicara beserta rombongan ammuntuli (mengunjugi/mengundang) Bupati Iksan Iskandar.
Kegiatan ammuntuli (mengunjugi/mengundang) yang dilakukan Krisna Phabicara tersebut dimaksudkan agar Bupati H. Iksan Iskandar berkenan hadir dan membuka secara resmi acara Festival Lontar.
Krisna Phabicara dalam sambutan menjelaskan latar belakang dan tujuan pelaksanaan Festival Lontar tersebut.
Krisna Phabicara menjelaskan budaya mengajarkan harmoni, kerja sama, toleransi, dan saling menghargai. Sebagai daerah yang besar, kabupaten Jeneponto memiliki budaya yang khas dan merupakan bagian dari identitas orang Turatea.
Oleh karena itu, menurut Krisna Phabicara setiap warga Jeneponto harus memiliki rasa bangga dan setia merawat budaya yang ada. Rasa cinta terhadap budaya harus terus dipupuk khususnya untuk generasi muda.
Lebih jauh Krisna Phabicara menyebut selain pertunjukan seni seperti tari pakarena, acara festival juga akan diselingi dengan diskusi bersama Ketua Tp. PKK Hj. Hamsiah Iksan, Kepala Dinas Pendidikan Nur Alam Basyir, dan Kepala Dinas Parawisata Elly Isriani Arif.
Sementara itu, Bupati Iksan Iskandar berharap pagelaran seni yang terlaksana dimasa pandemi agar senantiasa memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
Iksan menyebut pada festival ini diharapkan dapat menumbuhkan dan memupuk kecintaan terhadap budaya, khususnya kepada generasi muda selaku aktor kemajuan daerah kabupaten Jeneponto di masa depan.
“Saya sangat mengapresiasi pagelaran ini dan senang dengan kreativitas seni yang dikembangkan anak-anak muda,” kata Iksan Iskandar.
Selain itu diketahui pagelaran yang akan berlangsung pada tanggal 8 -11 Oktober 2021 tersebut akan dihadiri berbagai tokoh daerah dan pegiat seni diluar Sulawesi Selatan antara lain pegiat seni dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Kendari dan Bekasi Jawa Barat. (**)