Makassar, Matasulsel – Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis hasil survei perilaku pemilih jelang Pilgub Sulsel 27 Juni mendatang. Dari benerapa poin yang dipublikasi, salah satunya adalah elektabilitas masing-masing pasangan.

Dari survei yang digelar Mei 2018, IYL-Cakka berada di posisi pertama. Elektabilitasnya 29,8%. Di posisi kedua Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) mengantongi dukungan 26,1%.

Disusul Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) 20.0%. Sementara Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo (Agus-TBL) hanya 7,1%. Sisanya belum menentukan sikap, belum menjawab/rahasia/

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Muhammad Ridha mengatakan, jika melihat rentetan survei sejumlah lembaga, peningkatan trend IYL-Cakka sudah sejalan dengan fakta dukungan.

“Saya kira ini survey yang hasilnya tidak menyalahi trend IYL-Cakka yang memang terus meningkat di semua lembaga survey. Meski tidak selalu urutan pertama, elektabilitas IYL-Cakka cenderung naik dan hasilnya setelah sekian bulan yah angka ini,” kata Muhammad Ridha, Selasa (29/5/2018).

Apalagi, lanjutnya memang ada pertarungan yang kompetitif antara pasangan IYL-Cakka dan NA-ASS pada kekuatan elektoral. Menurutnya, ada kecenderungan pemilih di Sulawesi Selatan menginginkan pemimpin yang bersih dan track record yang sudah terukur.

“Kepercayaan rakyat akan jatuh jika bukan pada IYL, maka akan ke NA. Saya percaya kepada calon yang bersihlah Pilkada ini akan dimenangkan. Rakyat akan berpihak ke yang programnya baik dan track recordnya bersih,” tegasnya.

Meski demikian, dia menuturkan, apapun nama lembaga dan hasil survei, selama memenuhi kaidah-kaidah dalam melakukan survei, maka sangat wajar dan tidak perlu dipermasalahkan.

“Saya kira survey apapun yang memenangkan NH, NA atau IYL, asalkan memenuhi kaidah-kaidah akademik saya percaya. Termasuk yang dipublikasi JSI ini,” tandasnya.(*)