Unhas Buka KKN Kebangsaan XIII, 177 Mahasiswa dari 99 Kampus Siap Mengabdi di Kawasan Warisan Dunia
Ia menegaskan bahwa kepercayaan ini bukan hal biasa, sebab Unhas merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang telah dua kali menjadi tuan rumah KKN Kebangsaan, yakni pada tahun 2013 sebagai pelaksana pertama, dan kini kembali pada tahun 2025.
“KKN Kebangsaan ini sejalan dengan semangat Unhas untuk terus berdampak bagi negeri. Ini bukan hanya tentang pengabdian, tapi juga tentang kepemimpinan akademik dan konsistensi dalam menjawab tantangan sosial dan lingkungan,” ujar Prof. Ruslin saat memberikan sambutan mewakili Rektor Unhas.
Dukungan penuh juga datang dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Andi Hasbi, M.T., menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam isu-isu strategis seperti mitigasi bencana, pengembangan wisata, dan pelestarian lingkungan sangat relevan dengan arah kebijakan pembangunan daerah.
Ia berharap sinergi antara program mahasiswa dan program daerah dapat berjalan selaras dan saling menguatkan.
Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Unhas, Ir. Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si., Ph.D., menjelaskan bahwa KKN Kebangsaan merupakan bagian dari upaya untuk membangun jejaring pengabdian lintas kampus.
Menurutnya, program ini tidak hanya melatih mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat, tetapi juga memperkuat solidaritas antar mahasiswa dari berbagai latar belakang dan budaya, dengan tetap berpijak pada kearifan lokal.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana KKN Kebangsaan XIII, Dr. Ir. Syarifuddin Mabe Parenreng, ST., MT., IPU., CSRS., CRMP, dalam laporannya menyebutkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi.
Ia menilai hal tersebut sebagai indikasi semangat kolaboratif mahasiswa lintas perguruan tinggi dalam menjawab tantangan sosial dan merawat kekayaan bangsa secara kolektif.
Nuansa pembukaan berlangsung khidmat dan sarat makna, diawali dengan doa yang dipimpin oleh Dr. H. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D., seorang akademisi dan pendakwah nasional. Suasana religius dan reflektif di tengah rindangnya Hutan Pendidikan Bengo-Bengo semakin menguatkan makna dari program KKN Kebangsaan sebagai wadah transformasi nilai, pengetahuan, dan pengabdian. (ZH)