Makassar, Matasulsel – Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, mengatakan pihaknya terus fokus dalam pengembangan riset dan inovasi, melalui Pusat Unggulan Iptek Pengembangan dan Pemanfaatan Rumput Laut (PUI – P2RL), guna memaksimalkan potensi hasil laut tersebut.

Prof Dwia Pusat unggulan ini secara khusus, mengkaji rumput laut guna menghasilkan produk inovasi berkualitas, sebagai bentuk keterlibatan aktif para peneliti Unhas.

“Untuk pengembangan ini, PIU Unhas aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti UCB-Canada, University of Tsukuba Jepang, dan beberapa kerjasama lainnya baik antara lembaga pendidikan tinggi maupun pemerintah,” jelas Prof Dwia pada webinar Dewan Riset Nasional (DRN) bertema “Mengembangkan Industri Rumput Laut, Menuju Indonesia Nori” secara virtual, Rabu, (11/11/2020).

Saat ini, kata dia, riset dan inovasi rumput laut di Unhas mencapai 53 riset dan inovasi yang terdiri dari riset budidaya, teknologi pasca panen, teknologi pengolahan rumput laut, dan sosial ekonomi.

Ketua DRN Dr Ir Bambang Setiadi IPU., menjelaskan kegiatan ini dilatarbelakangi dorongan dari Kementerian Riset/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) guna menekuni inovasi baru yang dapat dikembangkan, termasuk pemanfaatan rumput laut.

Bambang menuturkan, rumput laut Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar.

Hal ini, menurut dia, didukung oleh posisi strategis Indonesia yang memiliki iklim tropis serta jumlah lautan dan garis pantai luas sehingga mendukung budi daya rumput laut. Olehnya itu, perlu ruang khusus yang membahas pemanfaatan rumput laut guna menghasilkan inovasi berdaya saing.

“Kita berada dalam forum yang tepat, dimana setiap narasumber dari beberapa lembaga hadir. Misalnya saja mewakili perguruan tinggi, kita hadirkan Rektor Unhas guna mengetahui bagaimana peran Unhas dalam mengembangkan rumput laut,” jelas Bambang.(*)