MAMUJU, MATA SULSEL – Dampak Virus Corona atau Covid-19 berimbas pada semua sektor namun untuk sektor pertanian selalu berupaya untuk tidak berhenti dalam menyediakan pangan negeri. Terlihat para pejuang pangan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar tetap melakukan panen dengan rata-rata produktivitas yang tinggi.

Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu daerah penyangga pangan di Sulawesi Barat yang sejak bulan Maret lalu sudah melakukan panen raya. Covid 19 bukan menjadi penghalang untuk bertani tapi malah menjadi motivasi untuk meningkatkan produksi guna untuk mendukung ketersediaan pangan.

Salah satu kegiatan yang saat ini melakukan panen adalah kegiatan penyediaan dan perbanyakan benih sebar padi yang dilaksanakan oleh BPTP Balitbangtan Sulbar di Desa Paku, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman, Senin (13/4/2020). VUB yang dipanen saat ini adalah Inpari 42 dengan rata-rata produktivitas 9,5 ton/ha gkg dan Inpari 32 dengan produktivitas 8 ton/ha gkg dan Inpari 30 ciherang Sub I dengan produktivitas 9 ton/h.

Selain inpari 30 ciherang Sub I, kini Inpari 42 Agritan GSR mulai mencuri perhatian petani disekitarnya dikarenakan dengan keunggulan yang ditampilkan dilapangan. Salah satunya adalah potensi hasil yang cukup tinggi dan tahan terhadap hama penyakit khususnya hama burung pipit karena malamnya tersembunyi dibawah daun bendera.

Keunggulan varietas GSR ini diharapkan dapat mengatasi kendala-kendala yang muncul akibat perubahan iklim global dewasa ini yang memperbesar peluang terjadinya serangan hama dan penyakit, kekeringan, dan cekaman yang lain.

Hasil panen tersebut calon benih yang selanjutnya akan di proses menjadi benih melalui kerjasama dengan pihak Balai Pengawasan dan sertifikasih Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Provinsi Sulbar. (*)