Soppeng, Matasulsel – Pedagang usaha mikro dan kecil masih kesulitan dalam mengembangkan wirausahanya. Penyebabnya, pedagang kerap dibebani pinjaman kredit dengan bunga yang terbilamg tinggi.

Dengan bunga tinggi, pedagang tak kuasa meningkatkan keuntungan penjualan. Imbasnya, kesejahteraan pedagang kecil-kecilan masih berada dalam kategori rendah.

Hal tersebut juga dirasakan oleh sejumlah pedagang di Pasar Cabbenge, Kelurahan Palajesang, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Keluhan tersebut menjadi pembahasan utama pedagang saat calon Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid melakukan blusukan di Pasar Cabbenge, Jumat (23/3).

Salah satu pedagang ikan Sudirman Lompo menuturkan, penghasilan yang diperoleh dari dagangannya tidak meningkat signifikan dari waktu ke waktu. Sebab, sejumlah keuntungan di tiap penjualan masih harus dialokasikan untuk membayar pinjaman kredit modal.

“Kondisi usaha ya begini-begini saja. Pembeli sekarang melesu juga, jadi keuntungan ikut menurun. Padahal, ada pinjaman yang masih belum lunas,” pilunya.

Warga Lalabata ini pun berharap kepada NH agar memberikan dorongan kepada pengusaha UKM. Utamanya, bantuan modal dengan kredit rendah.

“Kalau sedikit yang harus dibiayai lagi, harapannya bisa lebih sejahtera lagi. Semoga Pak NH bisa perhatikan juga kami,” pintanya.

Adapun NH memprogramkan akan memberikan bantuan modal kepada pemilik usaha tanpa bunga dan agunan. Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini menegaskan, tidak boleh ada tempat bagi rentenir dengan membebankan nilai kredit tinggi kepada pengusaha kecil.

“Kita akan membentuk tim untuk lakukan pendataan usaha-usaha yang perlu diberikan modal itu. Ini supaya menyenpitkan kesenjangan antara pengusaha kecil dan besar,” ujarnya. (*)