Bahkan, Mhus menyangkan pemukulan terhadap rekannya. Sebab, kata Mhus, aparat kepolisian tidak menjalankan tugasnya sebagai pengayong masyarakat.

”Saya melihat di lokasi aksi, aparat personil kepolisian hanya berdiri dan melihat begitu saja, tidak satupun dari mereka mengamankan tindak anarkis dari massa aksi relawan Gubernur Sulsel”, ucapnya dengan penuh kecewa.

Sementara, Nugi selaku pengurus Badko HMI Sulselbar, mengatakan terjadinya pemukulun tersebut, pihaknya akan membawa ke rana hukum.

“Kami akan laporkan ke Polda Sulsel”, tegas mantan Ketua HMI Kokom Tamalate ini.

Diketahui, sekitar pukul 18.25 Wita, Ketua HMI Korkom Perintis ini membawa Rafik (korban pemukulan) ke Rumah Sakit Bayangkara untuk melakukan Visum. (*)