Luwu Utara, Matasulsel – Program unggulan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara, Semalam di Desa, bukan program sambil lalu, melainkan program inovatif yang telah terbukti memberikan dampak yang sangat signifikan, salah satunya terhadap perubahan pola pikir masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil.

Signifikansi perubahan tersebut bisa dilihat di Dusun Saluseba Desa Pincara Kecamatan Masamab. Saluseba adalah sebuah dusun yang berbatasan dengan Rampi, sebuah wilayah terpencil di Lutra. Usai pelaksanaan kegiatan Semalam di Desa, warga terlihat mulai aktif menggarap lahan yang selama ini dibiarkan telantar alias tak tersentuh.

Hasilnya? Luar biasa! Saat panen ketiga, Minggu (20/10/2019), hasil ubinan mencapai 4,9 ton/ha, dari 2 ton/ha di panen kedua. “Alhamdulillah, baru saja kita menghadiri kegiatan panen raya, sekaligus syukuran. Panen ini adalah panen ketiga yang dilakukan warga Saluseba, setelah kegiatan Semalam di Desa,” tutur Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

Bupati hadir bersama jajarannya atas undangan warga Saluseba. Kehadiran orang nomor satu di Luwu Utara ini sebagai ungkapan terima kasih warga atas kepedulian Pemda Lutra terhadap warga Saluseba. Sebelumnya, ungkap Indah, warga di sana dalam memenuhi kebutuhan beras hanya mengandalkan beras sejahtrera dari pemerintah.

“Hasil panen ubinan yang mencapai 4,9 ton/ha ini berarti bahwa kebutuhan pangan untuk desa Saluseba tercukupi. Nah, kita berharap desa-desa yang lain juga bisa keluar dari kondisi rawan pangan atau paling tidak mereka mampu memenuhi pangannya sendiri,” pungkasnya. Hadir dalam acara ini, para Kepala Perangkat Daerah dan Penyuluh Pertanian.