Generasi penerus dari Sulsel diharapkannya tidak menyia-nyiakan momentum era digital dengan semakin giat berkarya untuk memperkenalkan nama daerah ke dunia, bukan hanya di tingkat nasional.

“Karena kalau kita lihat sekarang, penetrasi negara ke negara lain itu ya dengan karya. Lewat film, bisnis. Amerika berasa dominan di kita karena kita konsumsi brand mereka, nonton film mereka. Padahal Amerika sebagai sebuah negara juga bisa kita lihat seperti apa kondisinya,” kata Aziz.

Dengan demikian, Aziz pun ingin jika persepsi selama ini yang menyebut bahwa Sulsel hanyalah daerah dengan masyarakat yang konsumtif, bisa pelan-pelan berubah menjadi daerah produktif yang berani mengenalkan karyanya.

“Nah, kita kan sudah lama bisanya jadi penonton saja, mereka berkarya, penontonnya kita. Sekarang harusnya kita yang berkarya, lalu kita kenalkan ke dunia, itu poinnya,” ujar Aziz. (*)