Selain itu, Gustaf menjabarkan tujuan, nilai-nilai, perilaku utama, fokus, dan ambisi PT Vale.

Dia melanjutkan, saat ini PT Vale terus mengembangkan investasi yakni di Blok Pomalaa, Blok Bahodopi, Sorowako HPAL, dan Tanamalia.

Seluruh proyek tersebut, kata Gustaf, membuka peluang bagi para peserta dan talenta-talenta muda di seluruh Indonesia untuk bisa berkontribusi dalam lingkungan kerja pertambangan.

“Kebutuhan tenaga kerja di proyek pengembangan tersebut kurang lebih 10.000 orang,” ujarnya.

Menurut Gustaf, anak muda adalah harapan untuk melanjutkan suksesi PT Vale di masa depan.

“Jadi acara ini bagian dari agenda pengembangan untuk memberikan kesempatan berkarir anak muda di pertambangan. Acara ini juga kesempatan untuk menciptakan keragaman dalam lingkungan kerja kami,” tuturnya.

Dia menerangkan, tolok ukur PT Vale menerima karyawan yaitu melihat behavior atau perilaku. “Kita membutuhkan orang-orang yang mampu mendobrak paradigma, persepsi, stereotip, dan memiliki inovasi pembaharuan. Hal tersebut bisa kita lihat lewat psikotes atau metodologi lainnya. Bagaimana orang itu mengambil keputusan, menangani masalah, dan bertindak terhadap tantangan,” ungkap Gustaf.

“Kita juga melihat karakter yang disesuaikan dengan kebutuhan posisi yang dibuka. Caranya dengan itu tadi interviu, psikotes, dan mencari informasi lewat kolega atau orang-orang yang mengenal para kandidat ini,” tambahnya.

Sementara tiga panelis lain, menceritakan perjalanan karir hingga belasan tahun bertahan di PT Vale.

Senior operator di Departemen Mining Yurnia Malwin berbagi tantangan mengoperasikan alat berat yang selama ini identik dengan operator laki-laki.

Viviyanti Frans mengisahkan usahanya untuk terus belajar sehingga dapat diterima di PT Vale setelah lebih dahulu bekerja sebagai tenaga outsourcing.

Bayu Maulana sendiri menekankan pada atmosfer bekerja yang menjunjung tinggi keragaman, memberi kesempatan pada perempuan untuk berkinerja terbaik, dan tidak membiarkan terjadinya perlakukan tidak menyenangkan antara pekerja.

Baik Yurnia, Vivi, maupun Bayu tidak luput memberi gambaran mengenai perjalanan karir dan kegiatan utama mereka di pekerjaan masing-masing.

Mereka mengatakan, PT Vale memberikan kesempatan bertumbuh yang setara bagi semua pekerja. Misalnya ketika pekerja dipromosikan ke posisi yang tidak sesuai dengan latar belakang pengetahuan pekerja, maka pekerja mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kapasitasnya.

Lebih dari itu, perusahaan terus memberikan tantangan baru dan dorongan untuk kemajuan bersama.
Salah seorang peserta seminar,William j.

Dandelion Zoom menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dalam industri tambang. Menurutnya, pengalaman berpuluh tahun PT Vale dalam mengelola industri pertambangan di Indonesia dapat menjadi gambaran bagi muda-mudi untuk berkarir dan berkarya di industri ini.

“Terima kasih PT Vale Indonesia sukses selalu, semoga bisa bergabung (di PT Vale),” kata Dandelion yang ikut sesia via online.

Para peserta tampak antusias berdiskusi dengan para panelis, melalui pertanyaan-pertanyaan yang cukup kritikal baik oleh peserta yang hadir di lokasi acara maupun hadir secara daring.

Dari sekian puluh pertanyaan yang masuk, topik-topik yang ditanyakan menyangkut komitmen PT Vale dalam rekrutmen talenta muda, keragaman dan inklusi, tata kelola sumber daya manusia, komitmen terhadap lingkungan melalui praktik tambang yang baik, kiat-kiat untuk memajukan diri dalam karir di lingkungan kerja yang kompetitif, dan dan peluang-peluang yang terbuka khususnya untuk para lulusan baru perguruan tinggi.

Selama dua jam, acara tercatat dihadiri 100 peserta secara luring, dan 680 hadir secara daring.**