Menurut irwan dirinya hadir sebagai penengah antara masyarakat dan PTVI agar menemukan kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. ”Saya berharap hasil pertemuan kita dapat berpihak kepada masyarakat”. Katanya.

Irwan juga menjelaskan jika awalnya lahan tersebut memang peruntukkan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai kompensasi lahan pengganti pembagunan Dam Karebbe, Jadi wajar saja jika ada reaksi dari masyarakat karena justru ada pihak lain diluar warga sekitar yang masuk menguasai lahan tersebut.

Irwan mendesak PTVI untuk segera menindak lanjuti tuntutan warga terkait lahan kompensasi tersebut.

Dalam pertemuan itu, PTVI kemudian berjanji untuk secepatnya menyelesaikan proses penyerahan lahan tersebut kepada pemerintah daerah untuk selanjutnya di berikan kepada warga.

Sejumlah kesepakatan juga dihasilkan dari pertemuan itu, yakni dibentuknya tim khusus yang melibatkan, masyarakat, pemerintah desa, aparat kecamatan dan PTVI serta aparat kepolisian untuk melakukan peninjauan lokasi dan pengosongan lahan, dan selanjutnya ditetapkan menjadi status quo sampai proses penyerahan lahan kepada pemerintah daerah diselesaikan oleh PTVI. (Mad/hms)