“Akhir akhir ini kita lihat bupati dan wakil bupati Toli – toli bertengkar dengan wakilnya dan di Kabupaten Marowali Utara juga terjadi seperti itu. Kenapa itu terjadi? karena karena pola komunikasi tidak berjalan dengaj baik. Bagaimana seorang bupati menghargai bawahan dan bagaimana seorang wakil menghormati dan memahami atasannya, hanya ada di kabupaten Soppeng. Kabupaten Soppeng bisa jadi contoh untuk pemerintah yang harmonis antara pasangan,”ungkap Supriansa yang disambut tepuk tangan oleh ratusan mahasiswa.

Kehadiran orang nomor dua di Soppeng ini dalam memberi motivasi, sangat memukau mahasiswa STIE Amkop. “Gagal komunikasi, bisa fatal. Mahasiswa sebagai sosial control harus memiliki komunikasi yang Bagus,” tegasnya.

Lanjut Supriansa menjelaskan sebagai seorang mahasiswa harus memahami manajemen menahan diri. “Jika ada masalah saat KKN nanti, jangan langsung mengambil tindakan, tapi harus dicermati persoalan persoalan yang ada dalam masyarakat. Anda KKN membawa nama perguruan tinggi, jaga nama perguruan tinggi kalian,” ucapnya.

“Bukan hanya harapan Amkop, bukan hanya Makassar, bukan harapan Sulsel, tapi pundak kalian ditaruh harapan bangsa,” tambahnya. (*)