“Sebagai sumber karbohidrat, komoditi ini memang banyak diminati karena menjadi bahan olahan utama makanan khas masyarakat Tana Luwu, khususnya di Luwu Utara, yakni kapurung,” sambungnya. Data menunjukkan bahwa pada 2013, areal tanaman sagu di Lutra memiliki luas 1.372,01 Ha dengan produksi mencapai 1.511,49 ton. Pun 2017, areal tanaman sagu bahkan mencapai 1.790,27 Ha dengan produksi mencapai 2.070,54 ton dengan produktivitas 1,877 ton/ha.

Sementara itu, Kepala Balitbangda Luwu Utara, Anugerah M. Ali Anwar, menyebutkan, tujuan Workshop Analisis Social Impact and Economic Benefit Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Komoditi Sagu adalah untuk mengidentifikasi social impact pengintegrasian SIDa sagu dan mengidentifikasi economic benefit pengintegrasian SIDa sagu. Turut hadir dalam kegiatan workshop ini, pra Kepala Perangkat Daerah, para Camat, Kepala Desa, Penyuluh Pertanian, serta para Tokoh Masyarakat se-Kabupaten Luwu Utara. (*)