“Program pembinaan seperti unit garmen ini adalah upaya konkret mendukung Asta Cita Presiden, khususnya dalam penguatan kualitas sumber daya manusia. Kami ingin lapas menjadi wadah pemberdayaan agar WBP kembali ke masyarakat tidak dengan stigma, tetapi dengan harapan dan kemampuan,” tegas Rudy.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Makassar, Sutarno, menjelaskan bahwa unit garmen telah menjalin kerja sama dengan mitra eksternal untuk memproduksi berbagai jenis pakaian seperti seragam sekolah, pakaian dinas, dan perlengkapan ibadah. Ia menambahkan bahwa program ini juga menciptakan semangat kerja dan kebanggaan bagi WBP.

“Kami terus dorong produktivitas warga binaan. Selain memberi keahlian, mereka juga merasa dihargai. Ini bagian dari pemasyarakatan yang manusiawi dan berdampak,” kata Sutarno.

Kunjungan Wamen IMIPAS ini menjadi penguatan moral dan semangat seluruh jajaran pemasyarakatan di Sulawesi Selatan untuk terus membangun sistem pembinaan yang adaptif, produktif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Lapas kini tak lagi semata tempat menebus kesalahan, melainkan ruang untuk membangun masa depan. (*)