Warga Maccini Sombala Akui Kinerja Danny Pomanto
Makassar, Matasulsel – Warga Jalan Manggala 22, RT 11/RW 6, kelurahan Maccini Sombala, kecamatan Tamalate yang menjadi korban banjir akibat tertutupnya saluran pembuangan air oleh bangunan milik PT GMTD (TBK) menyebut Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto sebagai wali kota yang luar biasa.
Setelah terendam banjir setinggi paha orang dewasa sejak 30 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017 lalu, warga dapat bernafas lega. Air mulai surut hingga setinggi lutut orang dewasa, dan mengalir lancar setelah Wali Kota Danny memerintahkan membongkar bangunan milik PT GMTD ( TBK) yang menjadi penyebab banjir Maccini Sombala.
Pembongkaran itu dilakukan saat Wali Kota Danny mengunjungi warga korban banjir Maccini Sombala, Senin, 9 Januari 2017 lalu. Selain mengakibatkan banjir karena menutup aliran air, bangunan milik PT GMTD (TBK) juga tidak mengantongi IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dari DTRB (Dinas Tata Ruang dan Bangunan) kota Makassar.
“Pak Wali tidak meninggalkan lokasi sebelum bangunannya dibongkar dan melihat air mulai mengalir,” kata Syarifah (59) korban banjir, Rabu, 11 Januari 2016 di kediamannya.
Syarifah menetap di Maccini Sombala sejak 1994. Aktifitas kesehariannya membina PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di lingkungan tempat tinggalnya. Ia menuturkan, selama puluhan tahun menetap di Maccini Sombala, inilah banjir terbesar yang pernah dialaminya.
Sebelum aliran air di tempat tinggalnya tertutup bangunan milik PT GMTD (TBK), kala musim penghujan tiba, air surut seiring redanya hujan namun tahun ini berbeda. Meski warga telah bergotong – royong membersihkan saluran air, banjir tak kunjung surut masih menyisakan air setinggi lutut orang dewasa.
“Nanti setelah pak wali datang dan perintahkan untuk membongkar bangunan barulah air surut dan bisa kering,” tutur Syarifah.
Resiko terkena banjir disadari Syarifah sejak November 2016 lalu, saat PT GMTD (TBK) mulai membangun dan menutup aliran air yang terbentuk alami di kawasan Maccini Sombala. Upaya meminta pihak pengembang agar menghentikan pembangunannya telah ditempuh warga bersama pemerintah setempat namun tak menuai hasil. Barulah saat Wali Kota Danny turun tangan upaya itu membuahkan hasil. PT GMTD (TBK) tak boleh lagi melanjutkan pengerjaan proyeknya karena tak memiliki IMB dan bangunan yang menutup aliran air dibongkar.
Ia sangat bersyukur dengan kepedulian yang ditunjukkan oleh Wali Kota Danny. Nenek tiga orang cucu itu mengharapkan aliran air di kawasan pemukimannya bisa terus difungsikan dan tidak lagi tertutup oleh bangunan milik pengembang.
Hingga kemarin (11/01/2017) di Jalan Manggala 22, RT 11/RW 6, kelurahan Maccini Sombala, kecamatan Tamalate masih terlihat tenda BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kota Makassar yang difungsikan sebagai tenda darurat bagi warga yang belum kembali ke rumahnya.
Ada juga Posko Kesehatan dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan kota Makassar juga masih berada di lokasi ditambah dengan WC Umum dari UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) PAL (Pengolahan Air Limbah) Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
Selain itu, bantuan berupa beras, mie instant, perlengkapan mandi, perlengkapan bayi, selimut dan air bersih dari PDAM Makassar juga telah diterima warga. “Sementara kami bersama DPU masih terus mengalirkan air yang berada di pemukiman warga bagian dalam. Insya Allah begitu semuanya kering, tidak ada lagi warga yang tinggal di tenda darurat,” terang Lurah Maccini Sombala Andi Eldi Indra Malka.
Banjir yang melanda Jalan Manggala 22, RT 11/RW 6, kelurahan Maccini Sombala, kecamatan Tamalate merendam 53 rumah milik 53 KK (Kepala Keluarga) yang dihuni 280 jiwa. Saat banjir terjadi, sebagian warga mengungsi ke rumah keluarga, rumah panggung, dan tenda darurat.
Seiring surutnya air, warga mulai membersihkan sisa – sisa banjir, dan kembali menempati rumahnya. Hanya tersisa 1 KK yang masih bertahan di tenda darurat menunggu air surut yang tengah diupayakan oleh kelurahan dan DPU. (*)