Menanggapi persoalan tersebut, NH berujar akan memperjuangkan status tenaga honorer di Sulsel. Sebab kewenangan pengangkatan pegawai negeri sipil bukan pada gubernur, Ketua Koorbid Pratama DPP Partai Golkar ini kelak tetap berupaya untuk mengawal persoalan hingga ke pemerintah pusat.

“Tidak usah ki khawatir, karena NH-Aziz akan perhatikan kesejahteraan semua kalangan masyarakat, apalagi honorer yamg menjadi abdi negara di sekolah atau institusi pemerintahan,” jelasnya.

Karena itu, dirinya berkomitmen untuk meningkatkan intensif tenaga honorer agar dapat memenuhi kebutuhan mendasarnya. Ia juga merasa miris apabila tenaga honorer hanya diupah sebesar Rp200 ribu perbulannya seperti yang terjadi saat ini.

“Kalau memang keterbatasan kuota, maka akan disediakan intensif kesejahteraan pegawai honorer supaya bisa cenderung setara dengan PNS. Ya, tidak mungkinlah di bawah dari Rp1 juta,” tandasnya. (*)