Makassar, Matasulsel – Pasca Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Kota Makassar mengabulkan seluruh gugatan pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi pekan lalu.

Dukungan masyarakat dari berbagai lintas daerah terhadap duet yang dikenal merakyat, santun dan religius itu terus bertambah.

Kali ini amunusi baru tersebut datang dari masyarakat Toraja yang berdomisili di Kampung Rama. Daerah ini memang dikenal sejak dulu merupakan perkampungan masyarakat Toraja, baik dari Tana Toraja maupun Toraja Utara.

Alasan mereka bulat memilih duet Appi-Cicu didasari karena program yang ditawarkan pasangan yang mengusung tagline Makassar untuk Kita ini sangat pro rakyat, realistis dan tidak mengada-ada. Apalagi pitikana-kanai.

Dukungan ini pun disampaikan sejumlah perwakilan tokoh masyarakat Toraja, baik di Kampung Rama, Campagia, dan BTN Pebabri.

“Kami melihat program yang bakal dicanangkan Appi-Cicu mencakup seluruh kepentingan masyarakat. Makanya, kami menjatuhkan pilihan kami ke pasangan ini, kata Ketua Kerukunan Kampung Rama, Marthen, saat dikonfirmasi, Minggu (25/3/2018).

Marthe membenarkan, Pilwalkot lalu mayoritas masyarakat di Kampung Rama mendukung dan memilih Danny karena persoalan Syamsu Rizal adalah wakilnya.

Namun, kali ini dukungan tersebut tentu tidak akan terulang untuk kedua kalinya, apalagi janji Danny mengembangkan kawasan adat di Kampung Rama tak kunjung terealisasikan. Alias janjinya diingkari.

“Kami dulu dijanjikan Pak Danny akan mengembangkan kawasan adat di Kampung Rama namun hingga saat ini tak terealisasi, ini sangat mengecewakan warga,”keluh Marthen saat bersilaturahmi dengan Appi di Kedai Kopi Papa Ong, kemarin.

Olehnya, Marthen mengajak seluruh warga Toraja di Makassar untuk tak lagi memilih pemimpin yang sekedar menjanji.

“Program Appi- Cicu sangat realistis, apalagi perhatian kepada masyarakat khususnya intensif kepada guru sekolah minggu,” ucapnya.

Kedekatan Appi- Cicu dengan masyarakat Tana Toraja sudah dikenal, Cicu sendiri memiliki keluarga besar dari Kampung Batualu Tongkonan To’ katapi. (*)