Makassar, Matasulsel – Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Hanura, Wawan Mattaliu, mengungkapkan estafet kepemimpinan pemerintahan di Sulsel harus jatuh kepada sosok yang tepat. Bukan atas dasar hubungan darah, melainkan atas dasar kapabilitas. Di mata Wawan, sosok ideal pelanjut estafet kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) adalah Nurdin Halid (NH).

Menurut Wawan, NH bahkan merupakan upgrade dari SYL mengingat jaringan Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar itu jauh lebih kuat dan luas di tingkat pusat. Pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar itu diyakini bisa melipat-gandakan APBD Sulsel yang sangat terbatas, sesuatu yang belum mampu maksimal dilakukan oleh SYL.

“Gubernur lama juga mau demikian (membangun infrastruktur merata di pelosok Sulsel), tapi persoalannya APBD Sulsel hanya Rp9,4 triliun. Yah tapi pintu menarik uang dari Jakarta kurang dipahami. Nah, hanya NH yang paham dan bisa mengalirkan dana dari pusat, tidak ada keraguan soal itu,” kata Wawan, di sela acara ‘Appasitangngarenna To Bone’ di kediaman NH, Rabu (11/4) malam.

Bersama NH-Aziz, Wawan yang merupakan anggota Badan Anggaran Sulsel meyakini APBD Sulsel dapat melesat mencapai dua digit. Jaringan dan koneksi Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia itu di pentas nasional dan internasional menjadi garansi. “NH punya jaringan yang tidak perlu kita ragukan. Beliau tokoh nasional yang mau membangun kampung, sudah mewakafkan diri untuk itu,” puji dia.

Lebih jauh, Wawan menyampaikan masyarakat Sulsel harusnya cemas bila NH-Aziz gagal menjadi gubernur dan wakil gubernur. Itu karena hanya pasangan nomor urut satu yang memiliki komitmen dan program yang paling pro-rakyat. Dikatakannya pula demokrasi harus dibangun secara sehat. Sulsel harus dijauhkan dari praktik politik dinasti yang berpotensi mencederai demokrasi.

“Apa gunanya berdemokrasi kalau hanya untuk membangun dinasti. Kalau menang, ke depan akan ada lagi anak dan cucu yang dipersiapkan,” tutur politikus muda tersebut.

Olehnya itu, Wawan menyerukan agar seluruh masyarakat Sulsel bersatu memilih pemimpin yang paling pro-rakyat dan memiliki jaringan nasional untuk membangun daerah. Masa transisi saat ini merupakan kesempatan emas untuk merebut kejayaan Sulsel yang lebih maju dan sejahtera. Itu semua baru bisa diwujudkan dengan memenangkan NH-Aziz.

“Ini bukan sebatas persoalan mengantarkan NH menjadi gubernur. Yang harus dipahami, memenangkan NH adalah memenangkan kita, rakyat Sulsel. Ya itu karena programnya sangat riil, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkas dia. (*)