MAKASSAR, MATA SULSEL – Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak diderita oleh anak-anak di Indonesia. Adapun, pemerintah telah menargetkan penurunan angka stunting hingga 14 persen pada 2024.

Agar target penurunan angka stunting nasional tetap tercapai, dibutuhkan modifikasi strategi kebijakan yang dapat diimplementasikan di tingkat daerah. Optimis tekan stunting di Sulawesi Selatan, Pemprov Sulsel hadirkan program Gerakan Masyarakat Cegah Stunting (Gammara’NA) dan berbagai kegiatan.

“Program Gerakan Masyarakat Mencegah Stunting (Gammara’NA) merupakan program pendampingan gizi di daerah lokus. Para pendamping akan tinggal di daerah lokus untuk melayani ibu hamil dan baduta dengan berbagai program intervensi stunting,” kata Husni Thamrin, Kamis (22/10/2020).

Optimis tekan stunting di Sulsel kata Husni banyak program yang dilakukan termasuk melakukan kolaborasi bersama NGO, media dan akademisi. Salah satu yang dilakukan dengan menggelar webinar mingguan yang membahas isu stunting setiap minggunya.

“Selain Program pendampingan gizi Gammara’NA kami melakukan kerjasama multisektor dengan akademisi, media dan NGO untuk membedah isu stunting,” katanya.

Kegiatan Weekli Webinar Stunting menghadirkan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang Sutrisno, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone dr. Hj. A Khasma Padjalangi dan Tim Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Prof Arlin Adam. Kegiatan ini dibuka langsung Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Husni Thamrin.

Webinar Stunting mengangkat tema Atasi Stunting di Sulsel dengan Gammara’NA dilaksanakan secara virtual dan live streaming youtube Gosehat.id pada Sabtu 24 Oktober 2020. (*)