“Insya Allah I’tikaf tahun ini akan diikuti tidak kurang dari 200 an jamaah sebagai mana I’tikaf ramadhan tahun lalu, ini artinya kita membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk pelayanan makan sahur selama 10 malam,” ungkapnya.

Tapi menurut dr. Capa, kami tidak khawatir dengan kebutuhan dana untuk kegiatan amalia ramadhan yang membutuhkan dana tidak kurang 150 juta, karena dananya ada pada ummat, “jangan maki khawatir dengan kebutuhan dana, ummat senantiasa bersama kita, apalagi untuk kegiatan ibadah di bulan Ramadhan kali ini” katanya. Buktinya saat kami umumkan bahwa kami akan memberikan reward bagi hafidz dan hafidzah yang tampil setiap subuh selama Bulan Suci Ramadhan, jamaah dengan antusias mengajukan diri sebagai donatur dan terkumpul delapan juta dalam waktu 15 menit, demikian dr. Capa melaporkan di hadapan Bupati Jeneponto dan seluruh jamaah pada malam pertama Ramadhan yang juga dihadiri mantan Bupati Jeneponto dan pejabat Forkopimda.

Pada kesempatan yang sama Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri mengapresiasi kegiatan Ramadhan yang berlangsung di Masjid Agung Jeneponto, bahkan Junaedi mengajak semua masyarakat dan diaspora Jeneponto untuk berkontribusi aktif dalam menghadirkan Ramadhan penuh kebahagiaan sebagai program yang dicanangkan Gubernur Sulawesi Selatan, ungkap Junaedi dalam sambutan malam pertama Ramadhan.

Acara Simaan Hafalan Al-Qur’an di tutup dengan pemberian reward oleh ketua panitia Ramadhan Masjid Agung Jeneponto Kompol Muh. Adam bersama orang tua, kedua Hafidzah dan ketua Yayasan Masjid Agung Jeneponto.

Penulis : Oji.