Demi memerangi kesenjangan ekonomi, NH-Aziz menawarkan solusi strategis lewat ‘Gerakan Membangun Kampung’, yaitu konsep pembangunan terpadu dan menyeluruh. Konsep ini dirancang sesuai kondisi Sulsel dengan bertumpu pada gagasan Tri Karya Pembangunan.

Pembangunan Berbasis Infrastruktur, sebagai gagasan pertama, mengedepankan penyediaan infrastruktur merata di desa dan kota. NH menjelaskan, untuk mengakselerasi pembangunan di kampung dan wilayah pedesaan, kita membutuhkan sumber daya manusia yang terdidik, tercerahkan dan sehat jasmani dan rohani.

“Untuk itu, pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, dan keagamaan tetap harus dikedepankan, paralel dengan pembangunan ekonomi,” kata dia.

Selanjutnya, pembangunan berbasis ekonomi kerakyatan. NH-Aziz menekankan pembangunan yang memberi manfaat sebesar- besarnya kepada masyarakat. Mereka meondorong gerakan koperasi dan institusionalisasi badan usaha milik desa (BUMDES) terus tumbuh dan berkembang. Sebagai lembaga ekonomi rakyat, keduanya lebih berperan aktif sehingga menjadi pelaku usaha dominan di tengah masyarakat.

Tri Karya terakhir meliputi pembangunan SDM berbasis kearifan lokal. NH-Aziz menghendaki agar generasi mendatang memiliki kepribadian dan karakter yang kuat, sehingga mampu mentransformasi berbagai aspek kedaerahannya untuk beradaptasi dengan kebudayaan global.

“Oleh karena itu, perlu dirumuskan kembali proses pembelajaran di sekolah. Inisiasi pelajaran tentang nilai-nilai luhur kearifan lokal kita, harus dilakukan sejak dini. Tujuannya, agar generasi mendatang, tidak kehilangan kepribadian dan jati diri di tengah pergaulan kehidupan global,” NH menyebutkan.