“Setiap tegukan mengingatkan saya pada momen-momen hangat bersama keluarga di Jeneponto,” ujarnya.

Keberadaan Sara’ba di tengah masyarakat Makassar dan sekitarnya tak hanya menjadi simbol kehangatan, tetapi juga memberikan nuansa nostalgia bagi para perantau. Dalam suasana saat ini, minuman ini menjadi pelengkap yang tepat untuk menyatukan kembali ikatan keluarga dan teman-teman.

Dengan popularitas yang semakin meningkat, diharapkan Sara’ba tidak hanya dinikmati di Makassar, tetapi juga dapat dikenal di seluruh Indonesia.

Aal pun berharap, “Semoga semakin banyak orang yang bisa merasakan kehangatan dan kelezatan Sara’ba.” (Oji Pajeka).