Sementara, sejumlah pekerjaan fisik yang dinilai gagal dan banyak menuai pertanyaan dari warga Luwu Utara, yang sudah dianggarkan dan itupun gagal.

Contoh, Andi Sukma merincikan jembatan di Balebo sudah dua kali dianggarkan gagal dikerjakan, tahun 2018 lalu dianggarkan kurang lebih Rp.1 Milliar dan tahun 2017 lalu kurang lebih Rp.900 juta.

Lanjutan pengaspalan Tolada, pembangunan pagar sekolah se Luwu Utara juga gagal ditender,, pembangunan IPAL Luwu Utara juga gagal proses tendernya, padahal anggaran sudah siap.

Andi Sukma yang juga Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, berang sehingga dengan lantang mengatakan, mau bukti nyata? Plat Decker di ruas jalan Tolada-Mario sampai hari ini belum selesai pekerjaannya yang hanya 2×6 meter, apa itu sebuah penghargaan? Dan jangan hanya DPRD yang mau disalahkan, masih banyak yang pekerjaan asal-asalan,” ketusnya.

” Dengan nada kesal dan berapi-api Wakil Ketua DPRD Luwu Utara ini, membeberkan pekerjaan struktur jalan yang tidak layak di aspal karena pertama LPB belum diadakan pemadatan yang sesuai bestek kemudian LPA tidak dipadatkan sementara dilakukan prengkot dan sudah berjalan, sehingga material aspal saya suruh pulangkan yang dikerjakan PT Gangking, ada 26 truk saya suruh pulang, kalau tak percaya tanya Kadis PU Luwu Utara,” kesalnya.(yustus)