Hiduplah Indonesia… Karena kita telah berikrar merdeka dan berjanji mengisi kemerdekaan itu dengan sebaik-baiknya. Saling menghidupi lebih baik daripada hidup sepi dalam kesunyian, sementara bangsa ini butuh banyak kaki dan tangan untuk memapah peradabannya.

Saudaraku… Kita tidak mungkin ikhlas terpropaganda dengan wacana Ma’rifat oleh mereka yang belum tammat Syari’at, Tarekat, dan Hakekat.
Saudara’ku…

Saudaraku… Kita adalah kaum yang berpikir dan berakal sehat untuk menilai lepuhnya kulit dan cucuran keringat merawat dan menyuburkan Bangsa adalah nafas Bangsa dibanding hanya menghirup nafas di atas tanah air dan setelahnya sekedar makan dan tidur saja.

Saudaraku… Kita ini adalah tebaran perbedaan yang menghiasi indah bumi ini supaya kita saling butuh bukan bunuh. Seberapa indah perbedaanmu jika yang membuatmu beda telah tiada, seberapa adil Hakim’mu jika hari kemudian akan menakar lebih jeli dan menyeluruh.

Jika enggan menyanyikan lirik lama dan tidak mampu membuat lirik yang baru, mungkin engkau belum sadar dengan kematianmu.

Matahari esok akan bersinar dan engkau ada di tanah lapang, bayangan akan terbentuk menyerupai setiap bentukmu. Nasib Indonesia tergantung dari pikiran dan tindakan kita hari ini, satukan tekad dan ciptakan bayang-bayang masa depan yang lebih baik. Tuhan Memberkahi kita semua ? Aamiin.