BCA Berbagi Ilmu di Hadapan 600 Mahasiswa Unhas
MAKASSAR – 600 mahasiswa hadir di program BCA Berbagi Ilmu dalam pelaksanaan kuliah umum di Universitas Hasanuddin (UNHAS), Kamis (25/5).
Hal ini dilaksanakan dalam memperluas jangkauan kegiatannya di kota Makassar mengusung tema “Resilience in The Era of Uncertainty”, menghadirkan Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Antonius Widodo.
Baca juga : Amran Sulaiman-Danny Pomanto Mesra dalam Temu Alumni Nasional Unhas di Bantimurung
Pelaksanaan kuliah umum di UNHAS ini merupakan penutup dari rangkaian kuliah umum yang dilaksanakan di sejumlah universitas negeri, sebagai bagian dari program BCA Berbagi Ilmu.
Kick-off program BCA Berbagai Ilmu dimulai bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2023 lalu, bersamaan dengan pelaksanaan kuliah umum di Universitas Indonesia.
Kemudian, rangkaian kuliah umum dilanjutkan di Universitas Sumatera Utara, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, dan diakhiri di UNHAS. Sesi kuliah umum BCA Berbagi Ilmu dihadiri oleh anggota Direksi BCA sebagai pemateri dengan topik mulai dari literasi keuangan, kepemimpinan, hingga digitalisasi.
Hadir dalam pelaksanaan kuliah umum di UNHAS adalah Direktur BCA Antonius Widodo, Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, dan Kepala Kantor Wilayah IV BCA Tan Widy Tarmizi.
Dalam kuliah umum yang disampaikan, Antonius Widodo menjelaskan bahwa di tengah era yang penuh dengan ketidakpastian, dibutuhkan mental yang kuat untuk dapat mengikuti arus perubahan yang datang.
Jika mengambil BCA sebagai contoh, BCA senantiasa beradaptasi dengan tren digitalisasi, terutama untuk menjawab kebutuhan dan perilaku para nasabah.
“Aktivitas digital sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari dan hal ini dapat dilihat dari transaksi yang terekam di BCA. Hampir 99,7% transaksi terjadi secara digital, di antaranya 91% melalui mobile banking dan internet banking, serta 8,7% melalui ATM dan EDC. Artinya, hampir seluruh transaksi sudah dilakukan secara digital. Hanya 0,3% transaksi terekam melalui kantor-kantor cabang,” papar Antonius Widodo.
Di sisi lain, BCA terus beradaptasi dengan menggabungkan teknologi dan sentuhan manusia demi mendukung kebutuhan para nasabah dengan terus melahirkan inovasi digital dan membuka layanan kantor cabang.
Antonius Widodo mengungkapkan, “BCA tidak pernah berhenti membuka layanan kantor cabang. Belum lama ini kami membuka cabang di Mamuju, Sulawesi Barat, dan sebelumnya di Bima, Nusa Tenggara Barat. Kami menyadari bahwa transaksi itu sekarang arahnya ke digital, tapi kami juga sadar bahwa kantor layanan dan digital itu saling melengkapi. Kami menyadari bahwa sebagian nasabah juga membutuhkan human touch,” terangnya.
Berbekal semangat #GenerasiPastiBisa, program BCA Berbagi Ilmu merupakan bentuk nyata dari komitmen BCA dalam mendukung Indonesia mengejar Sustainable Development Goals (SDGs).
BCA Berbagi Ilmu juga memiliki misi untuk mewujudkan pemerataan pendidikan serta literasi keuangan di kalangan generasi muda yang akan berada pada masa puncak Bonus Demografi tahun 2030 mendatang.
Program BCA Berbagi Ilmu juga akan menghadirkan kegiatan “Student Banking Tour” yang akan mengajak sejumlah siswa belajar mendalami materi perbankan seraya berkunjung langsung ke kantor cabang BCA.
Ada pula kegiatan bertajuk “I’m Capable” yang bertujuan mendorong pendidikan inklusif dan ramah disabilitas khusus mengenai materi keuangan dan pelatihan kepada kaum disabilitas.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menambahkan, BCA Berbagi Ilmu secara khusus kami ramu untuk mendukung kemajuan pendidikan yang inklusif demi mencetak SDM unggul di Indonesia. BCA percaya investasi terbaik bagi generasi muda dalam bentuk pendidikan, pengembangan kapasitas diri.
“Oleh karena itu, BCA terus berkomitmen untuk terus mendukung agar kelak mereka menjadi #GenerasiPastiBisa,” tuturnya.**