Di ruang tamu Ruma Kita, pengemudi ojek yang diketahui Anzar Sule mendapat penjelasan singkat dari salah satu relawan jika tahapan independen sudah masuk ke proses verifikasi faktual, atau dukungan KTP warga sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Usai mendapat penjelasan, Anzar tetap antusias untuk menyerahkan fotocopy KTP sebagai tanda dukungannya ke figur yang dinilainya sangat memegang komitmen dalam situasi apapun. “Biar mi saya serahkan (fotocopy KTP), karena saya senang kalau memberi dukungan ke Punggawa Macakka,” paparnya.

Selama sekira satu jam, Anzar juga mengaku jika dulunya termasuk salah satu relawan Nurdin Abdullah-Tanribali Lamo (NA-TBL). Bahkan, ia aktif menyosialisasikan di lingkungan tempat tinggalnya di Makassar.

Hanya saja, ia memilih mengalihkan dukungan ke IYL-Cakka, karena kecewa dengan sikap NA yang tiba-tiba meninggalkan TBL sebagai pasangannya. Padahal, banyak relawan sudah bekerja menyosialisasikan duet ini.

Semenjak itulah, ia memilih tidak lagi berada dibarisan kandidat tersebut. Apalagi ia mulai mendengar dari mulut ke mulut, termasuk informasi dari media jika IYL justru memilih tidak maju di Pilgub Sulsel kalau harus mengganti pasangannya.

“Itu salah satu yang membuat saya terharu, bahwa dalam kondisi tersudut sekali pun, Pak Ichsan pantang untuk menghianati komitmen atau meninggalkan pasangannya,” papar Anzar. (*)