Don Bosco memahami politik dan sepak bola ibarat air dan minyak yang tidak boleh menyatu. Meski begitu, tidak ada salahnya mengharapkan sosok pemimpin yang peduli terhadap sepak bola. Ia pun mengakui majunya NH membawa harapan berkembangnya sepak bola Sulsel. Bukan hanya PSM, tapi sepak bola Sulsel secara utuh.

“Saya bukannya mau ngomong politik. Tapi, kita berharap saja sepak bola Sulsel bangkit dan maju (bersama NH-Aziz). Bukan sebatas PSM ya karena sepak bola Sulsel itu meliputi seluruh daerah. Kita kan punya banyak klub-klub lokal, itu juga harus dibangkitkan,” ucap Don Bosco, di Makassar, beberapa waktu lalu.

Mantan pemain PSM Makassar itu mengakui kehebatan NH dalam mengelola sepak bola. Don Bosco menjadi saksi hidup bagaimana mantan Ketua PSSI itu membuat PSM mampu meraih gelar mahkota Liga Indonesia pada 1999/2000. Kekuatan Nurdin, di mata Don Bosco, terletak pada komitmen dan sikap teladan untuk turun langsung berinteraksi dengan pelatih, pemain dan suporter. Karena itulah, Nurdin dijuluki ‘super manager’.

“Harus diakui keunggulan Nurdin Halid ada pada komitmen membangun. Bukan tipe orang yang hanya duduk di balik meja, tapi turun ke bawah. Makanya, saat mendengar dia maju pada Pilgub Sulsel 2018, harapan saya ya sepak bola bisa bangkit, bukan hanya PSM tapi Sulsel secara keseluruhan,” pungkasnya. (*)