Selain itu, terlihat juga banyak ladies-ladies berpakaian seksi sekitar 5 hingga 10 orang. Sehingga kami makin kuat menduga ada praktek prostitusi tersebut di Kafe Si Kembar, yang tidak jauh letaknya dari Tonasa, Wilayah Kabupaten Takalar.

Kami juga menemukan ada aktivitas tambang galian c liar dilakukan oleh pihak manajemen dari Kafe Si Kembar milik Daeng Lewa (DL) itu, dari informasi yang berhasil dihimpun, DL juga memiliki aktivitas tambang di daerah Tonasa, tidak jauh dari lokasi Pesantren Hidayatullah Takalar.

Maka, kami dari LSM FAAM Sulsel, meminta kepada pihak kepolisian Resort Gowa dan Resort Takalar untuk menindak tegas dugaan aktivitas adanya praktik prostitusi dan aktivitas tambang galian c yang ilegal dilakukan oleh orang sama atau pemilik yang sama.

Kami juga rencana akan menyurat ke Polda Sulsel, untuk menindak tegas aktivitas yang meresahkan warga di dua kabupaten itu, yakni di Takalar dan Gowa, tegas Aktifis ini (*)