Di puncak bukit, kita juga akan menyaksikan langsung hamparan sejauh mata memandang alang – alang yang terus bergerak bergelombang diterpa angin laut.

Lebih jauh Saiful Arif menambahkan, dengan kultur tanahnya di sebelah barat yang terjal, bukit Nane juga bisa di kembangkan menjadi salah satu obyek wisata dengan atraksi Layang Gantung.

Di obyek wisata ini, H. Saiful Arif bersama isteri, mengabadikannya dengan berpose bersama dengan latar Bukit Nane di ujung Salatan, Pulau Polassi.

Saiful Arif katakan, bahwa sesuai Informasi yang dikumpulkan dari warga setempat, bukit ini masih milik perorangan, karena itu Pemerintah Desa setempat sejak dini sudah harus membangun komunikasi dengan pemilik lahan yang bersangkutan.

Apa kah akan disepakati untuk dijual lahannya, atau dihibahkan, atau akan dikerjasamakan dengan sistem bagi hasil.

Dalam pengelolaannya, juga perlu dipikirkan lebih awal agar diserahkan ke Bumdes, sehingga dapat dikelola secara profesional, dan hasilnya bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Desa (PAD), Desa Polassi. (Rizal)