Prada Fiki, yang berasal dari Yon Arhanud Kostrad, memiliki pandangan yang sama. “Kami tidak hanya datang untuk mengerjakan proyek, tetapi juga untuk menjalin hubungan dengan masyarakat. Makanan adalah jembatan yang menghubungkan hati kami,” ujarnya. “Kami berusaha membingkai keakraban dan kekeluargaan.

Ini bukan hanya tentang tugas, tetapi tentang berbagi dan saling mendukung.”

Hari demi hari berlalu, dan hubungan antara anggota Satgas dan warga semakin erat. Mereka tidak hanya berbagi makanan, tetapi juga pengalaman, cerita, dan bahkan mimpi.

Ibu Leni merasa bahwa kehadiran mereka memberi warna baru dalam kehidupannya. Anak-anaknya tidak hanya belajar tentang kemandirian, tetapi juga tentang pentingnya membantu sesama.

Ibu Leni dan warga desa lainnya menyaksikan bagaimana para prajurit TNI bekerja keras, bukan hanya dalam tugas militer, tetapi juga dalam menjalin hubungan dengan masyarakat.

Mereka membantu memperbaiki infrastruktur, membangun jalan, dan memberikan pelatihan keterampilan.

Kebersamaan ini bukan hanya menciptakan kenangan indah, tetapi juga membangun rasa saling percaya dan menghargai.

“Terima kasih, Pak Tentara. Kalian bukan hanya datang untuk membantu, tetapi juga membawa kebahagiaan dan kehangatan ke dalam hidup kami,” ucap Ibu Leni, menahan haru. (Oji Pajeka).