Dalam kesempatan tersebut, NH pun merasa bernostalgia dengan aktivitas Dewan Kesenian Makassar. Ia mengenang saat ia mulai aktif bergelut dengan dunia seni sekira 30 tahun lalu.

“Tepatnya tahun 1979 sampai 1980 di tempat ini saya sering latihan menari, drama, deklamasi. Tanpa seni itu, hidup pasti akan menjadi hambar,” bebernya.

Karena itu, dirinya tidak akan menyia-nyiakan potensi kekayaan kesenian yang dimiliki Sulsel. Pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar ini berkomitmen menyiapkan fasilitas dan pembinaan bagi seniman.

“Bagaimana bisa menjadi juara teater atau tari kalau fasilitas tempat latihan tidak memadai. Kita juga akan siapkan tempat teater yang masyarakat bisa menonton dengan kapasitas 500 sampai 2000 orang. NH paham itu,” tandasnya.

Dengan demikian, kata NH,  seniman Sulsel dapat temotivasi untuk menekuni jiwa seni karena adanya perhatian pemerintah. Di samping itu, masyarakat luas juga ikut dalam melestarikan budaya lokal. (*)