Begitu juga, pencapaiannya bisa melewati jenjang pendidikan program doktoral tak lepas peran dan konstribusi para gurunya, mulai dari SD, SMP dan SMA, serta para dosennya di Fakultas Hukum UMI.

“Saya berterima kasih kepada para dosen, guru-guru saya. Mulai dari SD sampai mahasiswa. Saya seperti ini, karena berkat guru dan dosen hebat yang bisa mentransferkan ilmunya. Sekali lagi, terima kasih,” urainya.

Sekadar diketahui, IYL yang melakukan penelitian di tujuh negara untuk penyusunan disertasinya, dinyatakan lulus dengan predikat cum laude, atau nilai tertinggi.

IPK pencetus Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) ini, yakni A atau 3,9. Nilainya sangat tertinggi untuk alumni jebolan Universitas Hasanuddin (Unhas). Sebab tidak semua mahasiswa bisa mendapatkannya.

Dalam Promosi Doktor IYL, baik promotor maupun penguji, secara khusus memberikan apresiasi dan pujian atas ide dan gagasan IYL dalam memberi konstribusi untuk bangsa dan negara. (*)