Penelitian ini mencakup empat karakteristik wilayah di Jeneponto, yaitu perkotaan, pedesaan, pesisir, dan pegunungan, sebagaimana disarankan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Jeneponto, Dr. Alfian Afandy Syam.
Saat konsultasi dengan tim peneliti, Dr. Alfian menekankan pentingnya pendekatan berbasis wilayah untuk menghasilkan kebijakan yang lebih relevan.

“Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan lahir kebijakan yang lebih terarah dan berbasis bukti dalam menangani masalah stunting, terutama pada 1.000 HPK,” ungkap Dr. Alfian.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk menurunkan prevalensi stunting di Jeneponto, dengan memberdayakan sumber daya lokal dan melibatkan semua pihak terkait dalam upaya pencegahan stunting.