Praktik semacam ini dikhawatirkan dapat menciptakan preseden buruk bagi organisasi, sekaligus menimbulkan fragmentasi di tubuh APDESI. Selain itu, publik menilai hal ini bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap integritas kepala desa yang menjadi tulang punggung pembangunan di tingkat desa.

Pemilihan Ketua APDESI kali ini memang menjadi perhatian luas, sebab posisi tersebut strategis dalam memperjuangkan berbagai kepentingan desa, termasuk kebijakan pembangunan, anggaran, hingga representasi desa di tingkat pemerintah daerah maupun pusat.

Publik kini menunggu transparansi dan sikap tegas dari pihak panitia maupun Dewan Pimpinan APDESI terkait dugaan manipulasi suara ini. Integritas organisasi akan dipertaruhkan jika isu tersebut tidak segera diluruskan dan ditangani sesuai aturan yang berlaku. (*)