Sedangkan, Aziz bertubi-tubi difitnah akan melakukan islamisasi, khususnya di Toraja. Padahal, tidak sekalipun mantan anggota DPD RI tiga periode itu berpikiran demikian. Bahkan, Aziz senantiasa menyampaikan komitmennya untuk menjunjung tinggi toleransi antar-umat beragama. Bahkan di Toraja, Aziz merupakan sosok berjasa dalam memperjuangkan pemekaran Toraja Utara.

“Kita bersyukur masyarakat tidak termakan dengan isu sesat yang sengaja diembuskan untuk menggerogoti elektabilitas NH-Aziz. Bisa dilihat kok, yang paling tulus mengabdi membangun Sulsel dari program dan komitmennya, NH-Aziz bahkan rela turun kasta dari pentas nasional demi Sulsel Baru,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam rilis hasil survei Index Indonesia pun terungkap bahwa isu korupsi bukanlah faktor utama yang mempengaruhi pilihan publik. Isu korupsi hanya berada pada urutan kelima dari 15 faktor berpengaruh terkait elektabilitas kandidat. Urutan pertama yakni keyakinan bisa membawa perubahan untuk Sulsel lebih baik yang memang dimiliki NH-Aziz melalui program Sulsel Baru.

Selain keyakinan publik bisa membawa Sulsel lebih baik, faktor lain yang paling berpangaruh terletak pada figuritas yang baik, ramah dan sopan. Lalu, dikenal dengan masyarakat setempat, mempunyai pengalaman memimpin daerah serta visi misi dan program kerjanyanya bagus. (*)