Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus menjelaskan, adanya trend elektabilitas petahana stagnan serta menurun disebabkan karena salah satu kesulitan terbesar incumbent dalam setiap momentum pilkada adalah ketika berhadapan dengan satu paslon.

Idealnya, kata Nurmal, harus ada calon ketiga agar ada saluran suara yang lain bagi pemilih yang tak ingin memilih incumbent.

Hal itulah yang dibaca oleh banyak penantang petahana yang berakhir dengan kemenangan di Sulsel.

Apalagi trend pergerakan relawan dan tim pemenangan Appi-Cicu sejauh ini semakin masif dalam menggalang dukungan suara maupun sebagainya.

Namun, hal terpenting yang harus dilakukan penantang petahana untuk mengalahkan incumbent adalah membuat terobosan isu dan strategi kampanye yang lebih efektif dan kerja-kerja tim pemenangan di lapangan betul-betul terukur dan rerarah.

Terpisah, Juru bicara App-Cicu dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Makassar, Arsony tak menampik jika trend elektabilitas dan popularitas pasangan yang mengusung tagline ‘Makassar untuk Kita’ semakin hari kian membaik dan menunjukkan kenaikan.

Hanya saja Arsony enggan membeberkan data sejumlah lembaga survei yang dimaksud.

“Pastinya dengan rapuhnya kekuatan Danny bakal menjadi pintu masuk bagi duet Appi-Cicu memenangkan pertarungan apalagi semenjak nonaktif sementara waktu sebagai walikota membuat trend elektabitas DP stagnan bahkan semakin menurun,” pungkasnya. (*)