“Konflik harus dibangun sebaik dan serapi mungkin agar cerita kita lebih berwarna. Sementara ending adalah bagian akhir cerita yang menentukan keadaan tokoh dalam cerita. Semakin kuat konflik yang terbangun dalam cerita, semakin menarik pula karya kita untuk dibaca,” lanjutya.

Penulis muda itu juga menambahkan, proses menulis memang tidak gampang. Jadi bisa dimulai dengan menulis 5 halaman setiap hari, atau bisa juga kita tetapkan target mingguan. Karena sepanjang perjalanannya menulis sampai sekarang, Ia tidak bisa menyelesaikan tulisan dalam sekali duduk.

“Selain dari 4 poin pokok di atas, tentunya lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh dalam proses menulis. Dengan terlibat di kelompok-kelompok menulis, ikut ambil bagian dalam komunitas literasi dan giat menunjungi pustaka baca, tentu akan sangat menunjang proses kita menyelesaikan naskah cerita,” pungkasnya.

Lebih lanjut Ia mengungkapkan, kursus kilat seperti ini sebenarnya cukup membantu untuk kawan-kawan yang baru belajar menulis novel. Tapi harus juga terus berproses secara bertahap supaya kreativitas menulis novel bisa berkembang, dan pastinya semakin cantik konflik yang terbangun di dalamnya.(*)

Penulis: Bang O (Pendiri Aksara Merdeka)