Kabupaten Jeneponto memiliki banyak kawasan yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Trekking tersebar di bumi turatea, sehingga memerlukan penanganan khusus dalam bidang Trekking, yang tentunya harus didukung dengan tersedianya sumber daya manusia serta memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat turatea.

Oleh karena itu, kata Hatta guna mendorong sektor pariwisata dibidang Trekking diperlukan kerjasama yang baik antar stakeholder terkait. Adapun stakeholder dimaksud itu tergabung didalam lima pentahelix yaitu, Pemerintah, Akademisi, Swasta (pengelola/pengusaha pariwisata), Komunitas dan Media. Stakeholder ini harus kompak dan bisa menerapkan rumus 3S yaitu Solid, Speed, dan Smart.

Solid untuk menegaskan agar sesama regulator itu harus kompak, bersatu, membangun jeneponto incoporate. Speed dimaksudkan agar program itu berjalan dengan cepat, aturan-aturan yang rumit harus disederhanakan agar bisa lebih cepat. Sementara Smart adalah cara bekerja yang cerdas.

Ia pun sangat mengapresiasi kepada para peserta yang mengikuti pelatihan ini untuk menambah wawasan serta pengalaman agar dapat mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan, mendorong pemanfaatan kawasan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dengan tetap memelihara alam dan lingkungan, tandasnya. (**)