Lebih lanjut, Gerakan Aktivis Mahasiswa juga enuntut Bawaslu Sulsel untuk lebih proaktif dalam melakukan pengawasan selama perhelatan pemilihan calon kepala daerah. Sehingga, momen semarak pesta demokrasi tidak tercederai kecurangan.

“Bawaslu harus mampu mengantisipasi terjadinya pelanggaran pemilu seperti money politic, black campaign, penggelembungan suara. Sehingga mampu tercipta pemilu yang sehat dan adil,” tegasnya. 

Terakhir, Goseld juga mengimbau KPU Sulsel agar mampu bertindak transparan dalam penetapan para calon kepala daerah. Pihaknya meminta kepada KPU Sulsel untuk mempublikasikan hasil tes kesehatan sebagai prasyarat kelayakan. 

“Sebagaimana diatur dalam UU Keterbukaan Informasi Publik, masyarakat berhak mengetahui hasil tes kesehatan calon pemimpinnya. Agar kita tidak terjebak dalam memilih calon yang belum diketahui rekam jejak kelayakan kesehatannya untuk memimpin,” pungkasnya. (*)